Analisis
Novel Tahun 1975
HARIMAU!
HARIMAU!
Di sebuah hutan yang luas, Pak Haji, Wak Katok, Pak Balam
dan yang muda-muda antara mereka bertujuh Sutan, Talib, Sanib serta Buyung. Wak
Katok adalah orang yang disegani sebagai pemimpin karena dipercaya jago
silat dan memiliki ilmu gaib. Dengan rombongan tujuh orang, mereka merasa lebih
aman dan lebih dapat membantu.
Mereka semua berkelakuan baik di kampungnya.Pak Haji
dihormati orang di kampung, karena umur dan hajinya.Sementara Wak Katok selalu
membawa senapan tua, itu untuk berburu atau menjaga diri dan Buyung bangga
dengan kepandaiannya menembakkan senapan lantak. Buyung selalu berharap akan
diberi ilmu untuk memikat wanita pujaannya, tetapi Wak Katok belum memberinya,
padahal Buyung ingin gadis pujaanya segera menjadi miliknya yaitu Zaitun.
Mereka beruntung, karena tidak berapa jauh dari hutan damar, ada sebuah
pondok kepunyaan Wak Hitam.Di sinilah mereka selalu bermalam.Wak hitam lebih
memilih tinggal di hutan bersama istrinya yaitu Siti Rubiyah, orangnya masih
muda dan cantik.Wak Katok mengakui Wak Hitam sebagai gurunya. Sementara Sutan,
Talib, Sanip dan Buyung takut padanya. Tetapi mereka suka pada Siti
Rubiyah. Jika Buyung tidak tergila-gila pada Zaitun, maka dia akan mudah
jatuh cinta padanya. Wak Hitam sering sakit-sakit dan lebih banyak tinggal di
kamarnya saja. Ini menjadi kesempatan bagi Wak Katok untuk mengganggu
Siti Rubiyah.
Para pencari damar itu sudah hampir dua minggu di hutan dan lusa mereka akan
pulang dengan damar yang banyak, tetapi tidak semua damar mereka bawa pulang.
sebagian dititipkan pada Wak Hitam. Suatu hari Buyung melihat Siti
Rubiyah di sungai dan Buyung menghampirinya. Berawal dari pertemuan ini Buyung
mulai merasa ada yang berbeda antara dia dan Siti Rubiyah lebih lagi ketika Siti
Rubiyah menceritakan tentang ia yang dipaksa kawin serta pengalaman pahitnya
selama menjadi istri Wak Katok.
Hari itu semua bangun subuh karena akan segera pulang ke
kampung. Buyung merasa agak berat dalam hatinya.Dia teringat dan kasihan kepada
Siti Rubiyah.Mereka berpamitan pulang. Setelah hampir setengah jam perjalanan
Buyung memutuskan untuk kembali lagi ke ladang Wak Hitam untuk melihat jebakan
kancilnya. Buyung berhasil mendapatkan anak kancil, kemudian ia pergi ke sungai
untuk memberi minum kancil tersebut. tidak disangka ternyata Buyung bertemu
dengan Siti Rubiyah. mereka mengobrol asyik dan kembali Siti Rubiyah
menceritakan aksi biadab Wak Hitam kepadanya. Buyung yang tidak tega memeluk
Siti Robiyah, tapi mereka terbawa nafsu yang mengakibatkan hubungan
terlarang.Buyung pun menyusul teman-temannya dan kancil itu diberikannya kepada
Siti Rubiyah.Setelah bertemu, mereka memutuskan untuk berburu rusa dan
beruntung karena Buyung berhasil menembak seekor rusa jantan.Mereka mendengar
auman harimau untuk pertama kalinya, ketika mereka telah tiba membawa rusa di
tempat bermalam dan rusa telah digantungkan kepada sebuah cabang pohon yang
kuat, dan Wak Katok baru saja selesai mengulitinya.Mereka semua takut dan
terdiam, namun hanya sebentar karena tidak lagi mendenga auman harimau.
Nasib Pak Balam kurang baik, ia diterkam harimau dan dibawa lari jauh ke dalam
hutan. Pak Balam ditemukan dalam keadaan parah.Pak Balam meminta teman-temannya
untuk jujur mengakui dosa-dosanya karena harimau itu dikirim Tuhan untuk
menghukum.Kemudian Pak Balam menceritakan semua dosa-dosanya yang dilakukan
bersama Wak katok sewaktu perang melawan Belanda.Wak Katok duduk dan air
mukanya kaku. Buyung pun jadi teringat dosa yang baru saja ia lakukan. Sebelum
pergi Wak Katok melakukan ritual, hasilnya harimau itu adalah harimau biasa
bukan siluman, Wak Katok juga membuatkan masing-masing jimat untuk mengamankan
diri dari gangguan hewan buas.
Pak Balam terus berkata-kata tentang dosa, sehingga membuat Talib,Sanib, dan
sutan menjadi ingat akan dosa-dosanya. Mereka pun bergegas melanjutkan
perjalanan dengan memikul Pak Balam.Di tengah perjalanan Talib menjadi korban
harimau dan sebelum meninggal Talib masih sempat menceritakan
dosa-dosanya.Sanip pun ikut-ikutan mengakui dosanya yang dilakukan bersama
Talib dan Sutan.Hanya Buyung dan Pak Haji yang belum mau menceritakan
dosa-dosanya.
Mereka yang masih selamat memutuskan untuk memburu harimau itu. Wak Katok,
Buyung dan Sanip pergi berburu sementara Pak Haji dan Sutan menunggu Pak
Balam. Tetapi Sutan tidak mau menunggu Pak Balam, pikiran Sutan kacau dan
memutuskan untuk ikut memburu harimau.Sutan pun menjadi korban
berikutnya.Keesokan harinya Pak Balam meninggal.Wak katok sebagai pemimpin
mulai diragukan karena sikapnya yang mulai aneh.Terjadi perselisihan antara Wak
Katok dan Buyung yang mengakibatan Pak Haji meninggal. Sebelum Pak Haji
meninggal ia menitip pesan kepada Buyung agar terlebih dulu membunuh harimau di
hatinya untuk menjadi manusia biasa. Buyung dan Sanip mulai tidak percaya
dengan semua omongan Wak Katok apalagi pada jimatnya.Buyung dan Sanip akhirnya
mengkikat Wak Katok yang ketakutan untuk menjadi umpan harimau.Mereka berhasil
setelah Buyung menembak tepat di kepala harimau.
Sebuah kesadaran baru tentang hidup dan manusia terasa
tumbuh dalam dirinya. Dia tahu benar kini, mereka esok akan pulang ke kampung
dan tahu, dia tak akan kembali memenuhi janjinya pada Siti Rubiyah. Apa yang
terjadi antara Siti Rubiyah dengan dia adalah sebagai air sungai yang telah
mengalir jauh di belakang -telah tertutup, telah habis - dia kini tahu bahwa
hidup manusia tak semudah yang disangkanya.
Amanat :
-
Janganlah
sombong dengan apa yang kita miliki sekarang
-
Di dalam
kehidupan, kita harus selalu jujur
-
Dalam
menyelesaikan masalah harus dengan kepala dingin dan secara bersama – sama
Janganlah berbuat
curang
Tidak ada komentar