2PA04 - Tugas 2 - Kelompok 3 - Pengantar Internet : Peran Sosial Individu Dalam Internet, Terutama yang Berkaitan dengan Peran Pro-Sosial.
A. Peran Individu dalam Internet
Dengan
setiap teknologi baru, hampir selalu ada periode terkait re-ogranisasi sosial
dan kultur dan refleksi, dan kadang-kadang bahkan kecemasan dan konflik. Hampir
selalu ada juga banyak pembicara jurnalis, ulama, dan orang biasa mencoba untuk
memahami apa yang mereka ketahui dan mendengar tentang perkembangan teknologi
baru. Sering mitos populer tentang teknologi baru dapat menjadi ekstrim,
cenderung membesar-besarkan dampak negatif atau positif mereka percaya bahwa
teknologi akan memiliki pada masyarakat, interaksi sosial, dan psikologis
individu.
Setiap
peran sosial adalah serangkaian hak, kewajiban, harapan, norma, dan perilaku
seseorang yang harus dihadapi dan dipenuhi. Model ini didasarkan pada
pengamatan bahwa orang-orang bertindak dengan cara yang dapat diprediksikan,
dan bahwa kelakuan seseorang bergantung pada konteksnya, berdasarkan posisi
sosial dan faktor-faktor lain. Perilaku prososial mencakup kategori yang lebih
luas yaitu meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan
untuk menolong dan bermanfaat bagi orang lain, tanpa memperdulikan motif-motif
si penolong.Determinisme teknologi karena melihat teknologi sebagai besar
'penggerak dan pengocok' balik transformasi sosial yang besar pada tingkat
intuisi, interaksi sosial dan kognisi individu.
B. Definisi Perilaku Pro-sosial
Perilaku
prososial merupakan tindakan bertujuan untuk kepentingan orang lain (Kassin,
Fein & Markus, 2011). Lebih lanjut, perilaku prososial merupakan semua
jenis tindakan yang dimaksudkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain selain
diri sendiri, seperti bekerja sama, berbagi, dan menghibur (Batson, dalam
Sanderson, 2011). Prososial diartikan sebagai sosial positif, sehingga perilaku
prososial merupakan perilaku yang mempunyai akibat atau konsekuensi yang
positif bagi orang lain, sehingga ketika seseorang melakukan bantuan terhadap
orang lain, prososial memiliki arti sebagai sosial positif atau mempunyai
konsekuensi positif (Fetchenhauer, dkk, 2006). Sosial positif ini didasarkan
atas nilai-nilai positif yang ada di masyarakat dan biasanya di tuntut untuk
dilakukan (Staub, dalam Ma, Li, & Pow, 2011). Perilaku prososial ialah
tindakan sukarela yang dilakukan sesorang atau sekelompok orang untuk menolong
orang lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun atau perasaan telah melakukan
kebaikan (David O.Sears. dkk, 1991). Prososial bisa terjadi karena adanya
empati, nsosial dan perkembangan kognisi seseorang dimana perilaku menolong
lebih didasarkan, kepada pertimbangan hasil.Semakin dewasa anak itu semakin
tinggi kemampuannya untuik berfikir abstrak, semakin mampu ia untuk
mempertimbangkan usaha atau biaya yang harus ia korbankan. Untuk perilaku
menolong itu jika seseorang merasa mampu, maka ia cenderung menolong jika
seseorang merasa tidak mempu maka seseorang cenderung utuk tidak menolong.
C. Pengertian Pro-sosial Menurut Para Tokoh
1. Perilaku
prososial merupakan tindakan bertujuan untuk kepentingan orang lain (Kassin,
Fein & Markus, 2011).
2. Menurut O.
Sears.Peplau, dan Taylor pengertian perilaku prososial mencakup kategori yang
lebih luas, segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk
menolong orang lain, tanpa memperdulikan motif-motif si penolong.
3. Perilaku
prososial ialah tindakan sukarela yang dilakukan sesorang atau sekelompok orang
untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun atau perasaan
telah melakukan kebaikan (David O.Sears. dkk, 1991).
4. Pengertian
perilaku prososial adalah segala bentuk tindakan positif yang diberikan pada
orang lain tanpa keinginan untuk memperoleh imbalan untuk kepentingan diri
sendiri (Edwin P Holiander).
D. Peran Sosial Individu dalam Internet Berkaitan
dengan Prososial
Menurut
definisi oleh Wasserman dan Faust (1994) jejaring sosial dapat dipandang
sebagai sistem hubungan sosial ditandai dengan serangkaian actor (orang) dan
ties (percakapan) dalam sosial mereka. Kuat lemahnya ties dalam suatu jejaring
sosial oleh Granovetter (dalam Carolan & Natriello, 2006) dipengaruhi oleh
4 kriteria sebagai berikut ;
1. Durasi
2. Intensitas
emosional
3. Keintiman
4. Pertukaran
layanan atau bantuan
Perilaku prososial dapat mengurangi perilaku
antisosial, yang secara sederhana, digambarkan sebagai perilaku yang tidak
diinginkan dalam lingkungan sosial merupakan lawan dari perilaku prososial
(Millon, dkk, dalam Millie 2009). Perilaku antisosial lebih mengarah menentang
pada norma norma yang berlaku pada masayrakat (Connor, 2002).
E. Bentuk-Bentuk Perilaku Pro-sosial
Menurut Schoeder
Prilaku Prososial mencakup hal hal
sebagai berikut:
1. Simpati
(Sympathy) yaitu perilaku yang didasarkan atas perasaan positif terhadap orang
lain, sikap peduli, serta ikut merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain.
2. Kerjasama
(Cooperation) yaitu kerjasama diartikan bahwa setiap orang mampu dan ingin
bekerjasama dengan orang lain, meski bukan untuk keuntungan bersama.
3. Membantu
(Helping) yaitu perilaku mengambil bagian atau membantu urusan orang lain
sehingga orang tersebut dapat mencapai tujuannya.
4. Berderma
(Donating) yaitu merupakan perilaku memberikan hadiah atau sumbangan kepada
orang lain, biasanya berupa amal.
5. Suka
menolong (Altruisme) yaitu mengambil bagian untuk menolong orang lain, yang
dilakukan tanpa pamrih, dan biasanya dalam bentuk menyelamatkan orang lain dari
ancaman bahaya.
Baron dan Byrne (2005) menyebutkan tiga aspek
perilaku prososial, yang antara lain:
a) Menolong
orang lain yang kesulitan (Helping A Stranger Distress)• Penyebaran tanggung
jawab dan menghindari kesalahan.
b) Mengurangi
suatu tindak pelanggaran (Deterring A Wrongdoer).
c) Menahan
godaan (Resist Temptation) Menurut Hing Keung Ma (2011)
Perilaku prososial pada remaja dalam
penggunaan internet termasuk di dalamnya :
· Perilaku
menolong. Dalam mengorganisir kegiatan dunia maya bersifat sukarela dan
altruistik untuk membantu orang yang membutuhkan seperti contoh menggunakan
sarana internet untuk membantu orang lain.
· Perilaku
kerja sama dan berbagi. Menggunakan fasilitas internet sebagai sarana untuk
mengajar dan belajar, sehingga meningkatkan pengetahuan dan wawasan seseorang
· Mempertahankan
hubungan yang afektif. Perilaku normatif dalam penggunaan internet. Contoh;
dikenal dan diyakini oleh orang lain sebagai orang yang baik
F.
Faktor - faktor yang Mempengaruhi
Perilaku Prososial
Menurut Sears, dkk. (1985) faktor
penentu perilaku prososial yang spesifik antara lain :
1. Karakteristik situasi :
Perilaku prososial dapat dipengaruhi
faktor-faktor situasional seperti kehadiran orang lain (bystander effect),
sifat lingkungan fisik seperti cuaca, ukuran kota dan derajat kebisingan serta
tekanan keterbatasan waktu.
2. Karakteristik penolong :
Karakteristik penolong yang
mempengaruhi perilaku prososial antara lain suasana hati, rasa bersalah,
distress diri dan rasa empatik. Distress diri adalah reaksi pribadi seperti
perasaan terkejut, takut, cemas, prihatin, tidak berdaya, atau perasaan apapun
yang dialami terhadap penderitaan orang lain, sedangkan rasa empatik adalah
perasaan simpati dan perhatian terhadap orang lain, khususnya untuk berbagi
pengalaman atau secara tidak langsung merasakan penderitaan orang lain. Kaitan
antara kepribadian dan pemberian bantuan tergantung pada sifat tertentu yang
dibahas dan jenis bantuan tertentu yang dibutuhkan.
3. Karakteristik orang yang
membutuhkan pertolongan :
Seseorang cenderung menolong orang
yang disukai dan anggap pantas untuk ditolong. Menurut Staub (dalam Dayakisni
& Hudaniah, 2003) terdapat beberapa faktor yang mendasari seseorang untuk
bertindak prososial yaitu :
- Self Gain, yaitu harapan seseorang untuk memperoleh atau menghindari kehilangan sesuatu, misalnya ingin mendapat pengakuan, pujian atau takut dikucilkan.
- Personal Values and Performs, yaitu adanya nilai-nilai dan norma sosial yang diinternalisaikan oleh individu selama mengalami sosialisasi dan sebagian nilai-nilai serta norma tersebut berkaitan dengan tindakan prososial seperti berkewajiban menegakkan kebenaran dan keadilan serta adanya norma timbal balik.
- Emphaty, kemampuan seseorang untuk ikut merasakan perasaan atau pengalaman orang lain. Prasyarat untuk melakukan empati, individu harus memiliki kemampuan untuk melakukan pengambilan peran.
DAFTAR PUSAKA
Kinerja Kelompok :
NPM
|
Nama
|
Jobdesk
|
Link
|
|
11514875
|
Ayu Lestari
|
Mencari materi dan penyedia
internet
|
||
11514343
|
Annette Jessica
|
Mencari materi dan penyedia
fasilitas (laptop)
|
||
18514633
|
Putri Wulandari
|
Mencari materi dan konsumsi
|
||
16514340
|
Mahmudia Ratri Kirana
|
Mencari materi dan penyedia tempat
|
||
16514066
|
Lidya Fitri Febriyanti
|
Mencari materi dan konsumsi
|
||
16514043
|
Lestia Susilawati
|
Mencari materi dan konsumsi
|
||
Menurut saya postingan ini terlalu membosankan untuk dibac karna terlalu panjang. Alangkah lebih baik bila ditambah dengan keterangan gambar atau hal lain yang membuat pembaca tertarik. Terimakasih untuk infonya
BalasHapuspostingannya sudah bagus tetapi kurang gambar dan kurang pengaturan font dan spasi. terimakasih
BalasHapusPostingan ini sudah sangat bagus, akan tetapi jika ditambahkan ilustrasi sehingga menjadi lebih baik- I Gusti Bagus Wiradharma Adhyatmika (15514036)
BalasHapusMateri cukup baik dan point-point nya cukup jelas, hanya perlu sedikit dibereskan. Ary Fajar Mubarok (11514708)
BalasHapus